Dahsyatnya Badai Covid India, Pasien Sekarat pun Harus Antre Masuk RS hingga Meninggal

Anton Suhartono
Pasien sekarat pun harus menunggu atrean mendapat perawatan di RS Guru Teg Bahadur, New Delhi (Foto: Reuters)

NEW DELHI, iNews.id - India sejak sepekan terakhir dihantam badai wabah Covid-19 paling parah, bahkan lebuh buruk dibandingkan gelombang pertama. Selama 2 hari berturut-turut, yakni Kamis dan Jumat (22-23/4/2021), negara itu mencatat penambahan harian kasus infeksi yang bukan hanya mencapai rekor nasional, tapi internasional.

Pada Kamis India mencatat penambahan 314.835 kasus infeksi virus corona dan sehari kemudian 332.730 kasus. Angka itu melampaui rekor global penambahan harian sebelumnya yang dicapai Amerika Serikat pada Januari 2021, yakni 297.340 kasus.

Lonjakan ini jelas memukul layanan kesehatan negara dengan populasi terpadat kedua di dunia itu, di mana rumah sakit kehabisan tempat tidur dan langkanya oksigen, obat-obatan, serta alat pendukung medis lainnya.

Para pasien di rumah sakit Ibu Kota New Delhi terpaksa dibaringkan di luar rumah sakit karena menunggu antrean, meskipun kondisi mereka kritis. 

Di New Delhi satu orang meninggal setiap 5 menit. Tidak semua yang meninggal sudah menjalani tes Covid-19 untuk memastikan apakah mereka positif atau tidak, namun mengalami gejala yang mirip.

Di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur, pasien kritis satu per satu tiba menggunakan ambulans pada Jumat. Beberapa dari mereka harus menunggu beberapa jam di troli. Ada pula yang tak bisa bertahan, seperti dialami pasien Shayam Narayan yang meninggal saat mengantre.

Shayam tentu tidak dimasukkan dalam data orang meninggal akibat Covid karena belum dites. Ironisnya, data resmi korban meninggal akibat Covid berbeda dengan kenyataan di lapangan di mana krematorium harus bekerja 24 jam nonstop, termasuk pemakaman. Itu belum termasuk warga yang mengkremasi jenazah anggota keluarga mereka secara mandiri di lapangan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Megapolitan
5 hari lalu

Pramono soal Kabar RS di Jakarta Tolak Rawat Warga Baduy Korban Begal: Tidak Benar!

Megapolitan
5 hari lalu

Pramono Buka Suara soal Heboh Warga Baduy Ditolak RS gegara Tak Punya KTP

Internasional
6 hari lalu

Kereta Penumpang Tabrak Kereta Barang, 11 Orang Tewas

Internasional
11 hari lalu

Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh

Internasional
11 hari lalu

Terungkap, Trump Ancam India dan Pakistan Kena Tarif 250% jika Tak Hentikan Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal