CEBU, iNews.id - Topan Kalmaegi menerjang Filipina dengan kekuatan dahsyat, meninggalkan jejak kehancuran luar biasa di sejumlah wilayah, terutama di Pulau Cebu. Badai yang disertai angin kencang hingga 165 km/jam itu membuat mobil-mobil terseret derasnya arus banjir, bahkan bertumpukan di jalanan seperti mainan.
Hingga Rabu (5/11/2025), otoritas Filipina melaporkan 58 orang tewas akibat terjangan topan tersebut. Korban terbanyak berada di Cebu, sebagian besar tewas karena hanyut, tenggelam, atau tertimpa reruntuhan bangunan. Korban lainnya berasal dari Pulau Bohol yang bersebelahan.
Tragedi lain yang memperparah duka terjadi di Agusan del Sur, Pulau Mindanao, ketika helikopter militer jenis Huey jatuh saat menjalankan misi tanggap darurat. Enam kru di dalamnya tewas seketika. Mereka tengah mengirim bantuan bagi warga terdampak topan ketika cuaca ekstrem memicu kecelakaan tersebut.
“Upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut. Masih banyak orang yang hilang dan belum diketahui keberadaannya,” ujar petugas informasi Provinsi Cebu, Ainjeliz Orong, dikutip dari Reuters.
Mobil-Mobil Hanyut Seperti Mainan
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan pemandangan mengerikan di Kota Cebu. Derasnya hujan dan terjangan angin membuat mobil-mobil hanyut, berputar, lalu bertumpukan di tikungan jalan. Beberapa kendaraan bahkan terbalik akibat hempasan angin dan arus banjir yang deras.
Jalanan berubah menjadi sungai, rumah-rumah terendam hingga atap, sementara pohon-pohon tumbang menimpa kendaraan dan kabel listrik. Hingga kini, sebagian besar wilayah Cebu masih mengalami pemadaman listrik dan gangguan jaringan telekomunikasi.