Keputusan dari dua mitra koalisi ini yang mendorong Netanyahu dan kabinet perangnya untuk lebih menahan diri guna memperjuangkan pemulangan sandera.
Dukungan gabungan dari kedua partai tersebut, menguasai 18 dari 72 kursi yang dikuasai pemerintahan darurat Netanyahu, bisa mengimbangi penolakan dari sayap kanan. Kelompok-kelompok sayap kanan menolak proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden AS Joe Biden.
Partai Kekuatan Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Partai Zionisme Religius yang dipimpin Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, keduanya menguasai 13 kursi, mengancam akan mundur dari pemerintahan sehubungan dengan perjanjian tersebut.
Mereka khawatir usulan tersebut akan menghentikan upaya untuk melenyapkan Hamas.
Netanyahu menegaskan Israel tidak akan menghentikan perang sampai Hamas dikalahkan. Sebaliknya Hamas menegaskan tak ada kesepakatan apa pun yang dicapai sebelum Israel menghentikan serangan di Gaza.