Menteri Dalam Negeri Peru Victor Rojas menjelaskan, petugas terpaksa melepaskan tembakan ke massa yang berjumlah sekitar 9.000 orang karena berusaha menggeruduk bandara. Menurut Rojas, massa menyerang polisi menggunakan berbagai macam senjata bahkan bahan peledak.
"Mustahil untuk mengendalikan massa,” kata Rojas, seraya menuduh demonstran sengaja membuat kekacauan.
Demonstrasi di Peru dipicu penggulingan dan penangkapan Presiden Castillo pada 7 Desember, setelah mencoba membubarkan Kongres dan mengadakan pemilihan umum dini. Anggota parlemen menuduh Castillo melakukan pemberontakan serta mempromosikan wakilnya, Boluarte, sebagai pengganti. Para pendukung Castillo menganggap penggulingan itu sebagai kudeta terhadap demokrasi.