Paludan yang merupakan pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs dijadwalkan berkunjung ke Malmo, di saat yang sama dengan pelaksanaan Salat Jumat.
Namun pihak berwenang mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan dia dilarang memasuki Swedia sejak 2 tahun lalu. Polisi kemudian menangkapnya di dekat Malmo.
"Kami menduga dia akan melanggar hukum di Swedia. Ada juga risiko perilakunya akan menjadi ancaman bagi masyarakat," kata Calle Persson, juru bicara kepolisian Malmo.
Pelarangan masuk itu memicu demonstrasi oleh para pendukungnya. Polisi awalnya menangkap enam pendukung Paludan atas tuduhan menghasut kebencian rasial.
Sementara itu di Norwegia sekelompok warga mengadakan demonstrasi anti-Islam pada Sabtu yang diwarnai dengan perobekan dan pembakaran Alquran. Bukan hanya itu, demonstran juga meludahi Kitab Suci umat Islam tersebut. Aksi itu memicu demonstrasi kecaman.
Malmo merupakan kota terbesar ketiga di Swedia dan sekitar 40 persen dari 320.000 penduduknya merupakan keturunan asing.