Dia juga menyebut akan ada konsekuensi atas keputusan tersebut.
Deputi Direktur untuk Human Rights Watch, Leila Matar, menjelaskan bahwa resolusi itu merupakan langkah yang gamblang namun penting.
"Ini menandai awal dari tuntutan akuntabilitas atas pembunuhan ribuan orang terkait perang narkoba," ujar Matar.
Amnesty International juga memuji hasil pemungutan suara pada Kamis (11/7/2019) itu dan menyebutnya sebagai keputusan penting.
"Resolusi ini memberi harapan untuk ribuan keluarga yang berkabung di Filipina, dan warga Filipina tidak terhitung banyaknya yang berani menantang perang narkoba diliputi pembunuhan dan disponsori pemerintahan Duterte itu," demikian pernyataan direktur Amnesty International kawasan Asia timur dan tenggara, Nicholas Bequelin.