Selain barang-barang itu, pasar gelap Jangmadang juga menawarkan aksesoris, make-up, sampai fasyen yang tengah hits di Korsel. Meskipun harganya lebih mahal, tak sedikit kaum muda Korut yang tertarik memilikinya.
Guna menghindari razia aparat Korut, para pedagang biasanya memiliki kode khusus yang sudah dipahami oleh calon pembeli. Transaksi biasanya terjadi di ruang tertutup rahasia.
"Bila anak muda Korea Utara menonton program tivi Korea Selatan, maka kemudian mereka ingin mengubah gaya rambut dan pakaian mereka seperti tampilan orang Korsel," kata Sokeel Park, Direktur Penelitian dan Strategi Korea Selatan untuk Kelompok Hak Asasi Manusia di Korea Utara.
"Jadi, ini memberikan efek dari tren fesyen, gaya rambut dan standar kecantikan di Korea Utara," lanjutnya.