NEW YORK, iNews id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menolak pejabat dari Uganda dan Zimbabwe masuk ke negaranya dengan cara tidak menerbitkan visa. Kedua negara itu dianggap mendiskriminasi kaum minoritas LGBT.
Melansir dari Reuters, Selasa (5/12/2023), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyoroti marginalisasi komunitas LGBT di Uganda dan advokat masyarakat sipil di Zimbabwe.
Hukum anti-LGBTQ di Uganda dinilai sebagai salah satu yang paling keras di dunia. Aturan itu berlaku sejak Mei dengan hukuman mati untuk kasus homoseksualitas termasuk penularan HIV melalui hubungan seks sesama jenis.
Departemen Luar Negeri AS memberlakukan pembatasan visa setelah disahkannya undang-undang tersebut. Blinken juga mengumumkan kebijakan visa baru untuk mereka yang dianggap merongrong demokrasi di Zimbabwe, khususnya terkait pemilihan kontroversial pada Agustus 2023.
Sebelumnya, Presiden Uganda, Yoweri Museveni, menandatangani salah satu undang-undang anti-LGBTQ terketat di dunia, termasuk hukuman mati pada Mei 2023. Aturan itu mendapat kecaman dari negara-negara Barat.