BANGKOK, iNews.id – Polisi Thailand pada Selasa (30/3/2021) menjerat politikus oposisi Thanathorn Juangroongruangkit dengan tuduhan menghina kepala negara. Lelaki itu dianggap telah mencemarkan nama baik kerajaan (lese majeste).
Tuduhan itu muncul setelah dia menuduh pemerintah terlalu mengandalkan perusahaan milik Kerajaan Thailand untuk memproduksi pasokan vaksin corona.
Polisi mengatakan, Thanathorn telah melakukan lese majeste dalam siaran langsung Facebook, saat dia mengatakan pemerintah telah keliru menangani program vaksinasi. Pria itu juga menyebut pemerintah memberikan keuntungan yang tidak adil kepada Siam Bioscience—perusahaan yang dimiliki oleh Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.
Aksi Thanathorn itu kemudian dilaporkan ke polisi oleh salah satu pejabat di Kantor Perdana Menteri Thailand, Aphiwat Khantong. Dalam hukum Thailand, pelaku lese majeste bisa dijatuhi hukuman penjara hingga 15 tahun.
Para pejabat tinggi di bidang kesehatan Thailand telah mendukung rencana pemerintah, yaitu menunjuk Siam Bioscience untuk memproduksi 61 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca mulai Juni. Penunjukan itu menjadikan Siam Bioscience sebagai pemasok utama untuk program imunisasi nasional di negeri gajah putih.
Perusahaan itu juga menerima subsidi pemerintah 600 juta baht (Rp) untuk mengembangkan kapasitas produksinya. Sebelumnya, Siam Bioscience belum pernah sama sekali memproduksi vaksin.
Reuters melansir, polisi Thailand akan mengumpulkan bukti lebih lanjut sebelum melimpahkan berkas perkara Thanathorn kepada jaksa penuntut.