BERLIN, iNews.id - Kebijakan larangan ekspor senjata Jerman terhadap Arab Saudi akan dibahas lagi dalam beberapa pekan setelah waktu terakhir pada 31 Desember 2020. Namun Arab Saudi terlanjur lelah dan tidak ingin menggunakan senjata buatan Jerman lagi untuk memperkuat pertahanan.
Arab Saudi mengkritik larangan ekspor senjata Jerman sebagai langkah yang salah dan tidak logis.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir, dalam wawancara dengan kantor berita DPA, mengatakan, negaranya tidak membutuhkan peralatan militer Jerman lagi.
Beberapa negara Eropa menghentikan penjualan senjata ke Saudi sebagai respons atas perang dengan pemberontak Yaman.
"Ide bahwa penjualan senjata ke Arab Saudi dihentikan karena perang Yaman tidak masuk akal," katanya, seperti dilaporkan kembali Saudi Gazette, Minggu (15/11/2020).
"Kami kira langkah itu salah karena pertempuran di Yaman merupakan perang yang sah," ujarnya, menambahkan.
Sebelum larangan ekspor diberlakukan, volume ekspor senjata Jerman ke Saudi mencapai 450 juta euro pada kuartal ketiga tahun fiskal 2017. Larangan ekspor senjata akan dibahas lagi wakti dekat. Partai koalisi Kanselir Jerman Angela Merkel pada Maret 2018 setuju mencegah pengiriman senjata ke negara mana pun yang terlibat langsung dalam perang di Yaman.