Pengujian dimulai setelah Hvivo mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris.
Para ilmuwan akan menginfeksi relawan dengan dua jenis virus korona, yakni 0C43 dan 229E. Efek yang ditimbulkan, pasien akan mengalami penyakit pernapasan ringan.
John Oxford, ahli virologi dari Queen Mary University of London, mengatakan, para relawan akan merasakan gejala batuk atau pilek, yang akan menjadi model bagi Covid-19.
"Jika ini berhasil pada virus kecil kami, maka sangat mungkin akan berhasil pula di dunia nyata," kata Oxford, dikutip dari The Times, Selasa (10/3/2020).
Sebelumnya, para relawan akan dimintai keterangan mengenai riwayat kesehatan dan menjalani tes darah, urine, serta jantung. Tujuannya untuk memastikan mereka tidak memiliki antibodi terhadap virus korona.