Prigozhin mengaku tidak bermaksud menggulingkan Presiden Vladimir Putin namun pemimpin militer Rusia. Alasannya, aturan baru yang mengharuskan semua relawan yang berperang di Ukraina harus berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Wagner menolak meneken kontrak dengan Kemhan Rusia untuk menyerahkan pasukannya di bawah kendali kementerian. Prigozhin menentang aturan tersebut dan tak mau menandatanganinya.
Alhasil, tentara bayarannya tidak bisa lagi berperang di Ukraina. Oleh karena itu Wagner tak akan mendapat uang lagi dari pemerintah.
Prigozhin lanttas melancarkan pemberontakan selama 24 jam pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Namun langkah itu akhirnya dibatalkan. Beberapa hari kemudian, dia terbang ke Belarusia sebagai bagian dari kesepakatan mengakhiri pemberontakan.