Selain itu, dokumen menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran amunisi HIMARS yang dipasok Washington DC, yang sebelumnya tidak diungkapkan oleh Pentagon (Departemen Pertahanan AS).
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Kamis (6/4/2023) malam sudah berusaha menghapus dokumen yang bocor itu dari berbagai platform media sosial. Namun, upaya tersebut gagal, menurut NYT.