Donald Trump Menuduh China Bobol Email Hillary Clinton

Anton Suhartono
Donald Trump (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Setelah intelijen Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia meretas email politisi Amerika Serikat (AS) pada 2016, kini giliran Presiden Donald Trump mengarahkan telunjuknya ke China.

Dalam cuitan Rabu (29/8/2018) dini hari waktu setempat, Trump menyebut China membobol atau meretas email Hillary Clinton sebelum pemilihan presiden (pilpres) 2016. Hillary merupakan lawan Trump di pilres saat itu.

"Email Hillary Clinton, yang di dalamnya banyak informasi rahasia, telah diretas oleh CHina. Langkah selanjutnya sebaiknya dilakukan oleh FBI & DOJ atau, setelah semua kesalahan mereka (Comey, McCabe, Strzok, Page, Ohr, FISA, Dirty Dossier dll), kredibilitas mereka akan pudar selamanya!" kata Trump.

Namun tuduhan itu tak disertai dengan bukti. Pada April 2017, Trump juga pernah melayangkan tuduhan serupa ke China, namun peretasan diarahkan ke pejabat Demokrat. Saat itu, Trump juga tidak memberikan bukti.

Sebelumnya, pejabat intelijen AS menuduh Rusia meretas email politisi Partai Demokrat dengan tujuan mencampuri pilpres 2016.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
23 jam lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!

Internasional
1 hari lalu

Mengapa Amerika Serikat Ingin Rebut Minyak Venezuela?

Internasional
1 hari lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Internasional
1 hari lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal