Dongkolnya Iran atas Rencana AS Uji Coba Nuklir, Singgung Serangan 22 Juni

Anton Suhartono
Iran menumpahkan kemarahan atas keputusan Donald Trump melakukan uji coba senjata nuklir (Foto: Anadolu)

TEHERAN, iNews.id - Iran menumpahkan kemarahan atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memerintahkan Departemen Pertahanan (Pentagon) melakukan uji coba senjata nuklir. Pemerintah Iran menilai langkah Washington itu sebagai bentuk kemunduran moral dan ancaman serius terhadap perdamaian dunia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi menjadi pejabat pertama yang bereaksi keras. Dalam pernyataannya di platform X, Jumat (31/10/2025), dia menyebut AS telah kehilangan legitimasi moral untuk berbicara soal nonproliferasi nuklir setelah terus bertindak semaunya di kancah internasional.

“Setelah mengubah nama ‘Departemen Pertahanan’ menjadi ‘Departemen Perang’, seorang pengganggu bersenjata nuklir kini melanjutkan uji coba senjata atom,” kata Araghchi.

Kemurkaan Iran semakin menjadi karena rencana uji coba itu datang hanya 4 bulan setelah AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu. Serangan udara itu menghantam infrastruktur nuklir yang diklaim Teheran bersifat damai dan berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Pengganggu yang sama menjelek-jelekkan program nuklir damai Iran dan bahkan menyerang fasilitas kami yang dijaga ketat. Sekarang mereka sendiri akan menguji bom atom. Ini pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” tulis Araghchi.

Menurut pejabat Iran itu, langkah Trump tidak hanya menunjukkan standar ganda AS, tapi juga memperlihatkan arogansi kekuasaan yang mengancam keamanan global. Iran menilai Washington bersembunyi di balik alasan pertahanan nasional untuk membenarkan tindakan militer dan program nuklirnya sendiri.

Keputusan Trump ini diduga merupakan respons terhadap uji coba dua senjata bertenaga nuklir Rusia, yaitu rudal jelajah Burevestnik dan drone torpedo Poseidon. Walau kedua senjata tersebut menggunakan reaktor nuklir sebagai sistem propulsi dan tidak membawa hulu ledak, AS menilai uji coba itu sebagai pelanggaran terhadap semangat moratorium nuklir internasional.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
19 jam lalu

Yordania Kirim Jet Tempur Bantu Amerika Gempur ISIS di Suriah

Internasional
20 jam lalu

Gempur Habis-habisan ISIS di Suriah, Trump Sebut Dapat Izin dari Presiden Ahmad Al Sharaa

Internasional
20 jam lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran Targetkan ISIS di Suriah

Internasional
24 jam lalu

Putin Puji Trump: Dia Serius Ingin Akhiri Perang dengan Penuh Ketulusan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal