Penangguhan akan selesai pada akhir 2020, namun bisa diperpanjang selama 6 bulan lagi untuk memungkinkan kedua pihak menyepakati poin-poin baru yang saling menguntungkan.
Kini Filipina menggunakan vaksin Covid-19 sebagai penentu nasib perjanjian VFA.
Pernyataan Duterte itu dikritik senator Panfilo Lacson. Dia mengatakan Duterte memperlakukan AS seperti orang kampung.
“Harus ada cara lebih diplomatis atau setidaknya lebih baik untuk meminta bantuan sekutu lama soal vaksin. Bagi kami terdengar seperti kita memeras mereka. Kita punya peluang bagus untuk mendapatkan vaksin lebih awal dari AS, namun seseorang dari pihak kita menjatuhkan bola dan belum dimintai pertanggungjawaban,” kata Lacson.
Menteri Kesehatan Francisco Duque III mendapat banyak kritikan karena gagal meneken perjanjian pembelian vaksin Pfizer. Akibatnya, Filipina kehilangan kesempatan mendapatkan 10 juta dosis pada Januari mendatang.