LONDON, iNews.id – Tahun ini, Turki bakal menggelar pemilihan umum (pemilu). Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menilai, keanggotaan Turki di NATO layak dipersoalkan jika Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilu kali ini.
Apa alasannya?
“Finlandia dan Swedia telah membuat keputusan yang mengejutkan untuk bergabung dengan NATO, tetapi para mitra komersial dan militer Rusia belum meninggalkannya pada saat dibutuhkan, sayangnya termasuk Turki, yang keanggotaan NATO-nya akan dipermasalahkan pada 2023 jika presiden Erdogan (mungkin melalui kecurangan) terpilih kembali,” kata Bolton dalam sebuah artikel untuk harian The Telegraph, yang diterbitkan Senin (2/1/2023) malam.
Swedia dan Finlandia telah mengajukan keanggotaan NATO pada 18 Mei. Hingga saat ini, hanya Turki dan Hongaria yang belum meratifikasi permohonan Swedia dan Finlandia.