Dia menuturkan, Erdogan mendapat tekanan dari Amerika Serikat atas hubungan ekonominya yang erat dengan Moskow. Namun, Rusia telah berjanji untuk terus mengembangkan hubungan kemitraan dengan Turki di semua bidang lainnya.
Pekan ini, Kremlin menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin akan mengunjungi Turki untuk berunding dengan Erdogan setelah semua persiapan selesai.
Turki sendiri adalah anggota NATO, aliansi militer yang menjadi musuh bebuyutan Rusia sejak era Perang Dingin. Namun, Ankara telah memainkan peran penting sebagai perantara bagi Rusia dan Ukraina selama konflik mereka yang telah berlangsung selama 2,5 tahun, termasuk mengatur kesepakatan ekspor gandum Ukraina.
Pada pertemuan tingkat tinggi di Kazakhstan pada Juli, Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa Turki dapat membantu mengakhiri konflik. Akan tetapi Kremlin belum menanggapi tawaran pemimpin Turki tersebut sampai hari ini.