Dia juga membandingkan perjuangan kelompok perlawanan Hamas dengan perang kemerdekaan Turki yang berlangsung 1919 hingga 1922.
Lebih lanjut Erdogan mengatakan kepada anggota parlemen, dirinya pasang badan untuk membela Hamas, seperti terjadi di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Saat negara Barat memasukkan Hamas dalam daftar organisasi teroris, Turki membelanya.
“Ketika tidak ada orang lain yang mau bicara, kita berdiri dan mengatakan, 'Hamas bukan organisasi teroris, tapi kelompok perlawanan'. Kami juga menunjukkan peta di PBB bagaimana Israel secara bertahap mencaplok tanah Palestina selama 70 tahun terakhir," tuturnya.
PBB memperkirakan sekitar 85 persen dari total 2,3 juta penduduk Gaza menjadi pengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara lebih dari separuh infrastruktur telah rusak atau hancur total.
Pelapor khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, dalam laporannya yang dipresentasikan belum lama ini menuduh Israel melakukan genosida di wilayah tersebut.