TEHERAN, iNews.id - Fakta baru pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 27 Nobember lalu diungkap. Dia dibunuh menggunakan teknologi kecedasan buatan, senapan mesin yang dikendalikan satelit.
Wakil Komandan Pasukan Garda Revolusi Ali Fadavi mengatakan, senapan mesin dibidikkan ke wajah Fakhrizadeh yang saat itu berada di mobil sedannya yang melintas di luar Ibu Kota Teheran.
Sebanyak 11 orang pengawal tak bisa berbuat banyak saat 13 peluru diletuskan ke Fakhrizadeh.
Menurut Fadavi, senapan mesin tersebut dipasang di mobil pikap Nissan yang diparkir di pinggir jalan. Mobil pikap itu dilaporkan juga meledak saat kejadian.
Fakhrizadeh menjadi sasaran tunggal dalam pembunuhan tersebut. Pasalnya, istri Fakhrizadeh yang berjarak hanya 25 sentimeter dari korban luput dari tembakan.
"Hanya terfokus pada wajah Fakhrizadeh sehingga istrinya, meskipun hanya berjarak 25 sentimeter, tidak tertembak," demikian laoran kantor berita Mehr, mengutip pernyataan Fadavi, seperti dilaporkan kembali AFP, Senin (7/12/2020).