Presiden Rodrigo Duterte ikut turun tangan dengan mengecam Kanada. Dalam pidatonya pada April, Duterte mengancam akan mengirim kembali sampah-sampah itu ke Kanada sambil mengatakan, "Mari kita lawan Kanada. Saya akan menyatakan perang melawan mereka."
Sementara itu pemerintah Kanada menyatakan akan mengatur pemulangan kontainer-kontainer itu namun tak menyebut waktu pastinya.
Kementerian Luar Negeri Kanada belum mengomentari penarikan para diplomat Filipina ini.
Ketegangan antara Kanada dan Filipina tak sebatas isu sampah. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyorti dugaan pelanggaran HAM Duterte terkait tindakan keras dalam menangani pelaku kejahatan narkoba. Sejak Duterte menjadi presiden pada 2016, ribuan orang tewas terkait kejahatan narkoba.
Duterte membatalkan kontrak pertahanan Filipina senilai 235 juta dolar AS untuk membeli 16 helikopter militer dari perusahaan Kanada setelah negara itu menyoroti catatan pelanggaran HAM sang presiden.