Gara-Gara Patung Wanita Penghibur, Osaka dan San Francisco 'Cerai'

Anton Suhartono
Monumen wanita penghibur di San Francisco (Foto: AP)

Jeff Cretan, juru bicara Wali Kota San Francisco London Breed, menyayangkan keputusan itu. Namun dia menegaskan hubungan antarmasyarakat kedua kota masih akan terjalin.

Sementara itu aktivis dari Koalisi Keadilan untuk Wanita Penghibur Lilian Sing menilai, memutus hubungan karena sebuah monumen merupakan keterlaluan dan tidak masuk akal.

"Ini menunjukkan betapa takutnya wali kota Osaka dan perdana menteri Jepang atas fakta sebenarnya serta mencoba membantah sejarah," ujarnya.

Puluhan ribu perempuan di Asia dipaksa bekerja di rumah-rumah prostitusi yang didirikan militer Jepang. Negeri Sakura meminta maaf pada 1993. Namun secara bertahap Jepang menarik permintaan maaf tersebut. Bahkan kini Jepang menyangkal adanya wanita yang dipaksa melakukan perbudakan seksual karena kurangnya bukti atau dokumen resmi.

Jepang juga menyebut momumen wanita penghibur di beberapa negara, termasuk Kota San Francisco, sebagai wujud untuk menyalahkan Jepang.

Korea Selatan merupakan negara yang paling keras menyoal wanita penghibur. Hubungan Jepang dengan Korsel masih terganggu karena isu ini. Jepang menjajah Korsel dari 1910 hingga 1945.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
20 hari lalu

Wahana Bianglala Tertinggi di Jepang Mogok Disambar Petir, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Nasional
3 bulan lalu

Tiba di Jepang, Prabowo akan Kunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025

Kuliner
7 bulan lalu

Kopi Indonesia Curi Perhatian di National Day World Expo 2025 Osaka

Internasional
8 bulan lalu

Trump Aktifkan Lagi Penjara Horor Alcatraz untuk Penjahat Kelas Kakap

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal