HANOI, iNews.id – Pengadilan Vietnam pada Senin (14/9/2020) ini menghukum mati dua bersaudara, menyusul sengketa tanah berkepanjangan yang berubah menjadi kekerasan yang menewaskan tiga polisi dan seorang penduduk desa di negara itu.
Warga Komune Dong Tam yang terletak di pinggiran Kota Hanoi, selama bertahun-tahun bentrok dengan pihak berwenang. Mereka menuduh militer secara ilegal merebut tanah pertanian mereka untuk dijadikan bandar udara (bandara). Untuk diketahui, komune adalah wilayah administrasi terkecil yang ditandai oleh pemilikan dan pemakaian hak secara kolektif di Vietnam, negara yang menganut sistem komunis.
Pada Januari lalu, otoritas Vietnam berusaha mendirikan pagar pembatas di area tanah yang disengketakan. Akan tetapi, aparat kemudian mendapati penduduk desa setempat telah dipersenjatai dengan granat, bom bensin, dan pisau, klaim Kementerian Keamanan Umum Vietnam.
Bentrokan pun tak terelakkan. Dalam konflik berdarah itu, tiga polisi dan seorang warga lanjut usia, Le Dinh Kinh, terbunuh.
Namun, penduduk desa memiliki cerita yang berbeda tentang kejadian tersebut. Mereka justru menuduh pihak berwenanglah yang menyerang Kinh saat korban sedang tidur. Lelaki renta itu diyakini sengaja dibunuh karena dialah yang memimpin perlawanan para petani di Ding Tam terhadap penguasa.