Puncak dari kekesalannya, Prigozhin mengatakan pada Jumat, alasan Kremlin untuk menyerang Ukraina didasarkan pada kebohongan yang dibuat oleh para petinggi tentara. Setelah itu, dia menyebut Shoigu memerintahkan agar 2.000 jenazah pasukan Rusia disembunyikan untuk menutupi kerugian operasi dari sisi personel.
"Mereka yang menghancurkan para pemuda kita, menghilangkan nyawa puluhan ribu tentara Rusia, akan dihukum. Saya meminta agar tidak ada yang memberikan perlawanan. Ada 25.000 dari kita dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan terjadi di negara ini," ujarnya, dalam pesan audio di Telegram, seperti dilaporkan kembali Reuters, Sabtu (24/5/2023).
Dia juga mengklaim tindakannya itu mendapat dukungan dari sebagian besar personel militer Rusia.