Warga Israel dan Lebanon Dievakuasi
Sekitar 60.000 warga Israel yang tinggal dekat perbatasan dengan Lebanon harus meninggalkan rumah mereka dalam evakuasi massal pertama. Tak jelas kapan mereka diperbolehkan kembali.
Kondisi ini mendorong meningkatnya seruan di Israel untuk melakukan tindakan militer lebih tegas terhadap Hizbullah.
Eyal Hulata, mantan penasihat keamanan nasional Israel, mengatakan pemerintah harus menetapkan tanggal pasti dalam beberapa bulan ke depan kapan warga boleh pulang. Ini berarti IDF harus membuat Hizbullah menghentikan serangannya dengan menghadapi perang habis-habisan.
"Warga Israel tidak boleh terasing di negara mereka sendiri. Ini tidak boleh terjadi. Ini adalah tanggung jawab IDF untuk membela warga sipil. Ini merupakan kegagalan yang pernah kita lakukan pada 7 Oktober," katanya, mengacu pada serangan Hamas ke Israel.
Namun pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertekad, warga di Israel utara tidak akan kembali ke rumah mereka.