Sekitar sepertiga dari 176 pusat layanan kesehatan primer di Gaza sebagian berfungsi, dengan lebih dari 1.700 tenaga kesehatan tewas sejak Oktober 2023.
Selnjutnya, kebutuhan pemulihan pendidikan diperkirakan membutuhkan sekitar 3,8 miliar dolar AS selama 5 tahun.
"Kebutuhan jangka pendek diperkirakan sekitar 2,6 miliar dolar dan akan difokuskan pada pembangunan fasilitas pembelajaran sementara termasuk tenda dan bangunan prefabrikasi, reklamasi fasilitas pendidikan yang telah dialihfungsikan sebagai tempat penampungan bagi pengungsi internal (IDP) jika memungkinkan, penyediaan dukungan psikososial, dan penanganan kehilangan pembelajaran yang parah," bunyi pernyataan IRDNA.
Strategi pemulihan jangka menengah hingga panjang membutuhkan dana 1,2 miliar dolar dan berfokus pada pembangunan kembali fasilitas yang hancur, peningkatan infrastruktur digital, serta penguatan ketahanan sektor ini.
Menurut UNESCO, per Juli 2025, 97 persen sekolah mengalami kerusakan bangunan, dengan 518 dari 564 sekolah membutuhkan rekonstruksi penuh atau rehabilitasi total agar bisa berfungsi kembali.
Data PBB menunjukkan bahwa 17.237 siswa, 1.271 mahasiswa, dan 967 staf pendidikan tewas sejak awal serangan pada Oktober 2023, dengan hampir 660.000 anak masih tidak bersekolah.
IRDNA memperkirakan, kebutuhan jangka pendek untuk sektor energi mencapai 365 juta dolar. Gaza membutuhkan setidaknya 322.000 liter bahan bakar setiap hari untuk pembangkit listrik tenaga diesel.
Generator untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak untuk perawatan kesehatan, air, dan produksi pangan.
Laporan menunjukkan bahwa sektor energi Gaza sudah terkendala karena terbatasnya impor listrik dan pembangkit listrik lokal yang kurang dari 35 persen dari permintaan, sehingga menyebabkan kekurangan yang meluas dan seringnya pemadaman listrik.