Gaza Butuh Dana Rp881 Triliun untuk Rekonstruksi, Ini Perinciannya
Perumahan tetap menjadi sektor yang paling terdampak di Gaza, menurut beberapa laporan. IRDNA menyatakan, 15,2 miliar dolar atau 30 persen dari total biaya yang dibutuhkan, dialokasikan untuk membangun kembali rumah. Perumahan menjadi menyumbang porsi terbesar dari kebutuhan pemulihan.
Untuk jangka pendek yakni 3 tahun, kebutuhan untuk membangun perumahan diperkirakan membutuhkan dana 3,7 miliar dolar, dengan prioritas menyediakan tempat tinggal alterantif sambil mempersiapkan tempat tinggal permanen.
Dalam jangka menengah hingga panjang, kebutuhan terbesar terkait dengan rekonstruksi rumah yang hancur sebesar 11,4 miliar dolar AS.
Perang Israel di Gaza telah berdampak paling besar pada sektor perumahan, dengan kerugian mencapai 15,8 miliar dolar atau 53 persen dari total kerusakan.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengindikasikan sekitar 81.000 unit rumah hancur sejak Oktober 2023.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkap, Israel telah hingga Mei 2025 menghancurkan 92 persen rumah warga Palestina di wilayah kantong tersebut.
Sementara itu rekonstruksi sektor kesehatan di Gaza menelan biaya lebih dari 7 miliar dolar AS, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia. Dana itu mencakup respons kemanusiaan, pemulihan dini, dan pembangunan kembali jangka panjang.
Badan kesehatan PBB itu mencatat, tentara Israel melakukan 778 serangan terhadap fasilitas kesehatan, merusak 34 rumah sakit, 91 pusat medis, dan 210 ambulans. Akibatnya, separuh lebih dari 228 rumah sakit dan pusat layanan kesehatan primer di Gaza tidak beroperasi.