Imbauan ini dikemukakan setelah seorang pelajar berusia enam tahun di Prefektur Aichi meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan belajar di luar kelas, pada Selasa (17/7).
Kemudian, sejumlah siswa SMA di Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi, mengalami gejala kejang akibat terpapar sengatan matahari sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Fenomena gelombang panas ini menambah rumit upaya penyelamatan korban banjir di bagian barat Jepang, mengingat banyak relawan beraktivitas di tengah terik matahari.
Lebih dari 200 orang tewas akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras yang terjadi pada awal Juli.