Salih merasa tidak ada yang peduli untuk membantu rakyat Sudan, baik pemerintah maupun internasional.
"Kami adalah manusia, di mana kemanusiaannya?" dia menambahkan.
Gencatan senjata antara pihak yang bertikai, tentara Sudan dan kelompok paramiliter RSF bertujuan untuk mengamankan jalur yang aman bagi bantuan kemanusiaan. Langkah ini tercapai dengan bantuan Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Gencatan senjata dilakukan selama tujuh hari. Kesepakatan itu dicapai Sabtu (20/5/2023) dan ditandatangani pada malam harinya.
Dalam pernyataan bersama antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi yang menjadi penengah mengatakan, kesepakatan akan dimulai Senin (22/5/2023) pukul 21.45 waktu Khartoum.