SINGAPURA, iNews.id - Singapura meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina terkait meningkatnya potensi serangan Rusia. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022), mengungkapkan warga bisa meninggalkan Ukraina menggunakan penerbangan komersial.
"Mengingat situasi saat ini, warga Singapura di Ukraina disarankan untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin melalui sarana komersial selagi masih memungkinkan," bunyi pernyataan, dikutip dari Bernama, Senin (14/2/2022).
Disebutkan, kementerian tak bisa menjamin bisa memberikan bantuan kepada warga Singapura yang masih berada di Ukraina jika perang berkecamuk.
"Singapura tidak memiliki perwakilan diplomatik di Ukraina," demikian isi pernyataan.
Beberapa negara juga sudah meminta warganya meninggalkan Ukraina, seperti Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Australia, Arab Saudi, dan lainnya. Bukan hanya warga, mereka juga mengevakuasi staf kedutaan besar keluar dari Kiev.
Beberapa negara juga memindahkan kantor diplomatiknya dari Kiev ke Lviv, kota berjarak hanya 75 kilometer dari perbatasan Polandia.