GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Hamas menegaskan masih berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza meskipun tidak ada perunding dengan Israel dalam putaran terakhir di Kairo, Mesir. Belum ada titik temu soal seberapa lama penghentian pertempuran serta pemulangan pengungsi ke rumah mereka, terutama di Gaza Utara.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Rabu (6/3/2024), Hamas menegaskan sudah lebih fleksibel dalam menerapkan gencatan senjata meski target utamanya adalah penghentian pertempuran sepenuhnya, bukan hanya sesaat.
“Kami menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan untuk mencapai penghentian menyeluruh agresi terhadap rakyat kami, namun pendudukan (Israel) masih menghindari hak-hak perjanjian ini,” bunyi pernyataan Hamas, dikutip dari Reuters.
Para juru runding dari Hamas serta pemerintah Qatar dan Mesir melakukan pertemuan 3 hari yang berakhir Selasa lalu untuk mengupayakan gencatan senjata selama 40 hari, mencakup Ramadan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa kemarin mengatakan, terserah kepada Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata atau tidak. Biden menegaskan gencatan senjata hanya sementara, bukan permanen, dengan imbalan pembebasan sandera Israel serta masuknya bantuan yang lebih banyak ke Gaza. Hamas tampaknya menolak permintaan itu.