GAZA, iNews.id – Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, menyebut keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempertahankan pasukan di Jalur Gaza sebagai langkah “paling bodoh”. Tentara Zionis menghadapi serangkaian serangan mematikan dan semakin sering dalam beberapa pekan terakhir.
Juru Bicara Al Qassam Abu Ubaida mengungkap hal itu tak lama setelah serangan yang merenggut lima nyawa tentara Israel di Beit Hanoun, Gaza Utara, pada Senin (7/7/2025) malam.
Dalam pertempuran itu, 14 Israel tewas juga luka-luka akibat ledakan bom di sisi jalan saat mereka berpatroli jalan kaki. Serangan kemudian berlanjut dengan tembakan dari pejuang Hamas saat proses evakuasi berlangsung.
"Keputusan paling bodoh yang dapat diambil Netanyahu adalah tetap mempertahankan pasukannya di dalam Gaza," kata Abu Ubaida, dalam pernyataannya.
Dia menegaskan kehadiran pasukan Israel hanya akan membawa lebih banyak kerugian bagi pihak Zionis.
Menurut Hamas, serangan di Beit Hanoun hanyalah bagian dari operasi yang lebih besar dan terencana. Mereka mengklaim akan terus memberikan perlawanan, bahkan siap menangkap lebih banyak tentara Israel untuk dijadikan sandera.