GAZA, iNews.id - Hamas setuju untuk membebaskan 10 sandera Israel sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Meski demikian kesepakatan gencatan senjata tampaknya masih sulit diwujudkan.
Hamas memperingatkan perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung masih alot karena Israel keras kepala.
Dalam pernyataan Rabu (9/7/2025), Hamas mengungkapkan perundingan gencatan senjata di Doha, Qatar, memiliki beberapa poin penting, termasuk pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta jaminan nyata untuk gencatan senjata permanen.
Pejabat Hamas Taher Al Nunu, mengatakan, kelompoknya menyetujui proposal gencatan senjata terbaru itu dan menawarkan fleksibilitas demi melindungi warga Gaza, menghentikan kejahatan genosida, dan memungkinkan masuk dan mengalirnya bantuan kemanusiaan secara bebas dan bermartabat hingga perang berakhir sepenuhnya.
Dia menegaskan, wilayah-wilayah yang seharusnya menjadi tujuan penarikan pasukan Israel sebagai bagian dari gencatan senjata tahap pertama harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak memengaruhi aktivitas warga Gaza serta membuka jalan bagi negosiasi fase kedua.