Namun situasi politik dalam negeri membuat posisi Netanyahu semakin sulit. Beberapa partai sayap kanan di koalisinya, yang selama ini mendukung operasi militer penuh di Gaza, menolak kemungkinan penghentian perang. Jika mereka menarik diri dari pemerintahan, koalisi Netanyahu bisa runtuh dan membuka jalan bagi oposisi membentuk pemerintahan baru.
Sementara itu, para pemimpin oposisi Israel mulai mendorong opsi pembentukan pemerintahan persatuan nasional sebagai langkah darurat untuk mengakhiri konflik.
Situasi ini menempatkan Netanyahu dalam posisi paling genting sepanjang karier politiknya, antara menuruti tekanan sekutu utama Amerika Serikat atau mempertahankan dukungan dari blok kanan yang menjadi fondasi kekuasaannya.