Pasukan Israel masuk ke blok-blok kamp Jabalia, lebih dalam dibandingkan dengan saat pertama kali menyerbu Gaza utara. Tank-tank masuk ke gang-gang kecil dan menjadi sasaran empuk serangan roket para pejuang. Pertempuran sengit jarak dekat tak terhindarkan. Bahkan warga menggambarkan pertempuran itu sebagai yang paling sengit sejak perang beberapa bulan terakhir.
“Mereka melakukan pengeboman di mana-mana, termasuk dekat sekolah yang menampung orang-orang yang kehilangan rumah. Perang dimulai kembali, seperti inilah yang terlihat di Jabalia,” kata Saed (45), seorang warga Jabalia, kepada Reuters.
Pasukan Israel juga mengirim tank-tanknya ke Zeitoun dan Al Sabra. Penduduk setempat juga melaporkan pengeboman besar-besaran yang menghancurkan beberapa rumah, termasuk bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi.
Pertempuran sengit di Gaza Utara tersebut mengundang pertanyaan besar. Pasalnya, Israel sebelumnya mengklaim telah menguasai sepenuhnya wilayah itu, namun mereka masih kelabakan menghadapi serangan-serangan sporadis para pejuang Gaza.
Bukan hanya itu, para pejuang masih leluasa melancarkan serangan roket ke wilayah Israel. Pada Minggu kemarin, para pejuang Gaza menghujani Kota Ashkelon dengan roket yang memicu kepanikan. Sirene serangan udara berbunyi di Ashkelon yang menandakan kelompok-kelompok perlawanan masih bisa melancarkan serangan roket meski Israel telah membombardir Gaza lebih dari 7 bulan.