Sejumlah anggota keluarga melaporkan kerabat mereka disandera pasukan Hamas. Mereka mengetahuinya setelah melihat video yang beredar dari Gaza.
Dalam salah satu video viral, seorang perempuan Israel dan pacarnya, diperlihatkan diculik dari lokasi festival musik. Keduanya diidentifikasi sebagai Noa Argamani dan Avinatan Or.
Argamani yang terlihat di sepeda motor meminta pertolongan sementara pacarnya Or ditangkap oleh beberapa pria. Dia dipaksa berjalan dengan kondisi tangan dipegang di belakang. Terlihat gumpalan asap hitam juga terlihat di latar belakang. Namun, CNN tidak dapat memverifikasi video tersebut secara independen.
Keluarga serta teman-teman Argamani dan Or ingin video tersebut disebarkan secara luas. Mereka berharap keduanya dapat ditemukan dengan selamat.
Teman sekamar Noa Argamani, Amir Moadi, mengatakan, sekitar lima atau enam orang yang dikenalnya menghadiri festival musik tersebut hingga kini tidak ada kabarnya.
"Kami memiliki teman dan keluarga, tua dan muda, semua orang yang pergi ke Jalur Gaza. Kami harus melakukan segalanya sekarang untuk mendapatkan mereka kembali," katanya.
Video lain menunjukkan, seorang perempuan yang juga pengunjung festival musik itu, tak bergerak dan tidak sadarkan diri di truk. Tubuhnya dipajang oleh militan Hamas.
Dia tampak hanya mengenakan pakaian dalam. Kakinya ditekuk dengan kondisi yang tidak wajar.
Seorang pria menodongkan senjata ke arah Louk. Beberapa orang yang berkumpul di sekitar truk ikut bersorak. Rambutnya dijambak sementara yang lain meludahi tubuhnya saat mobil melaju.
Perempuan itu telah diidentifikasi sebagai Shani Louk, berkewarganegaraan ganda Jerman-Israel. Louk juga dikenal sebagai influencer.
"Kami mengenali dia dari tatonya dan dia punya rambut gimbal yang panjang," kata sepupu Louk kepada Washington Post.
Meski banyak media melaporkan Louk telah tewas, ibunya Ricarda Louk kepada media Jerman menyampaikan masih berharap anaknya ditemukan hidup.