Pertama, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Allah tahu saya telah mengerahkan segenap upaya dan kekuatan untuk menjadi pendukung dan suara bagi masyarakat saya, sejak saya membuka mata terhadap kehidupan di gang-gang dan jalan-jalan kamp pengungsi Jabalia.
Harapan saya adalah Allah akan memperpanjang umur saya agar saya bisa kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kota asal kami, Asqalan (Al Majdal) yang diduduki. Namun, kehendak Allah lebih dulu, dan ketetapan-Nya bersifat final.
Saya telah mengalami kepedihan dalam semua detail, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun saya tak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan, agar Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan terjadap kami, mereka yang mencekik napas kami, dan yang hatinya tak tergerak oleh mayat anak-anak dan perempuan yang bergelimpangan, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang telah dihadapi rakyat kami selama lebih dari 1,5 tahun.
Saya memercayakan Palestina kepada Anda, permata mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Saya memercayakan para penduduknya kepada Anda, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup dalam keamanan dan kedamaian. Tubuh mereka yang hancur sepenuhnya di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding.
Saya mendesak Anda untuk tidak membiarkan rantai membungkam Anda, atau perbatasan mengekang Anda. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan rakyatnya, hingga matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kita yang dicuri.