ISTANBUL, iNews.id - Turki menepis teori konspirasi terkait gempa bumi terbaru bermagnitudo 6,4 pada Senin (20/2/2023) malam. Beberapa saat sebelum dan saat gempa mengguncang muncul cahaya biru berlatar belakang langit gelap.
Foto yang diunggah di media sosial hingga viral menunjukkan cahaya biru di langit terlihat di wilayah perbatasan dengan Suriah. Netizen berspekukasi bahwa itu terkait dengan perangkat rekayasa cuaca milik Amerika Serikat (AS), High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP).
Kantor kepresidenan Turki menyatakan cahaya itu merupakan fenomena alami, bukan disebabkan alat khusus yang bisa memicu gempa.
Dijelaskan cahaya itu mungkin saja terjadi sebagai dampak dari gempa. Guncangan sudah terjadi di bawah permukaan tanah sebelum dirasakan di daratan.
"Ketika lempeng (bumi) mulai bergerak, energi dilepaskan. Sebaliknya, guncangan menyebabkan perubahan jaringan listrik, itulah sebabnya cahaya terang muncul. Cahaya seperti itu bisa mencapai ketinggian 200 meter dalam beberapa kondisi sehingga terlihat seperti kilat," bunyi pernyataan kantor presiden, dikutip dari Sputnik.