Heboh, Puluhan Muslim India Ditangkap Polisi gegara Tulisan Saya Cinta Nabi Muhammad

Anton Suhartono
Umat Islam India dibuat gusar dengan maraknya penangkapan hanya karena tulisan I Love Mohammed (Foto: AP)

NEW DELHI, iNews.id - Umat Islam India dibuat gusar dengan maraknya penangkapan sejak sebulan terakhir. Pemicunya hanya karena tulisan "I Love Mohammed" atau "Saya Cinta Nabi Muhammad" pada kaos, tembok, atau media lainnya.

Bahkan polisi memburu orang yang menulis kalimat yang sama di tempat umum, seperti pasar serta dalam posting-an di media sosial. Bukan hanya itu, polisi merobohkan rumah yang terdapat tulisan tersebut.

Pihak berwenang di beberapa negara bgian India menyatakan penulisan I Love Mohammed mengancam ketertiban umum.

Data LSM advokasi Asosiasi untuk Perlindungan Hak Sipil (APCR) India mengungkap, sejauh ini, setidaknya 22 kasus telah dilaporkan ke polisi, melibatkan lebih dari 2.500 Muslim. Dari jumlah itu 40 orang ditangkap di beberapa negara bagian, seluruhnya berada di wilayah yang dikuasai partai Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP).

Kejadian bermula pada 4 September, saat umat Islam di Kota Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Umat Islam memeriahkan perayaan di lingkungan masing-masing dengan papan bertulis, "I Love Mohammed". Sekitar 20 persen penduduk Kanpur beragama Islam.

Namun, penulisan yang menggunakan gaya "I Love New York" itu menuai kritik dari beberapa umat Hindu. Mereka melapor ke polisi dengan menyatakan papan yang dibuat menggunakan lampu itu merupakan bentuk cara baru dalam merayakan tradisi. Ini karena hukum di Uttar Pradesh melarang penambahan pada perayaan keagamaan. 

Namun, pada kenyataannya, polisi mengajukan kasus terhadap lebih dari 20 orang orang dengan tuduhan jauh lebih serius, menyebarkan permusuhan atas dasar agama. Dakwaan tersebut dapat dikenakan hukuman hingga 5 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Peristiwa Kanpur menuai kritikan luas dari para pemimpin politik Muslim. 

Namun di saat bersamaan, penangkapan menyebar ke negara bagian lain, termasuk Telangana, Gujarat, Maharashtra, Uttarakhand, dan Jammu dan Kashmir. 

Penangkapan tersebut memicu demonstrasi umat Islam di Bareilly, Uttar Pradesh pada 26 September. Sekelompok umat Islam menentang penangkapan di Kanpur hingga bentrok dengan polisi.

Polisi membalas dengan menangkap 75 orang, termasuk tokoh agama Tauqeer Raza, kerabat serta para ajudannya. Setidaknya empat bangunan milik Raza dihancurkan otoritas setempat.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 hari lalu

Organisasi Islam Kecam Hadiah Nobel Perdamaian untuk Tokoh Oposisi Venezuela Machado, Kenapa?

Internasional
6 hari lalu

Bus Penuh Penumpang Dihantam Longsor, 15 Orang Tewas

Internasional
8 hari lalu

Tragis, Rumah Sakit Terbakar Tewaskan 6 Pasien ICU

Bisnis
10 hari lalu

Shah Rukh Khan Masuk Jajaran Orang Terkaya di India, Hartanya Tembus Rp23 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal