HONG KONG, iNews.id - Hong Kong memusnahkan 3.000 babi setelah ditemukan kasus infeksi demam Afrika di salah satu peternakan. Penularan demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) ditemukan di sebuah peternakan perdesaan Yuen Long, dekat perbatasan China daratan.
Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong yang mengawasi penyelidikan wabah menyatakan, penyebaran virus tersebut hanya terbatas pada satu peternakan. Pemilik peternakan akan diberi kompensasi.
“Masyarakat tidak perlu khawatir,” demikian pernyataan departemen, dikutip dari Reuters Rabu (10/2/2021).
Pasokan babi hidup dari peternakan lain akan menutupi hewan yang dimusnahkan. Hong Kong memiliki sekitar 43 peternakan babi yang cukup memenuhi 15 kebutuhan babi hidup.
Virus demam Afrika yang sejauh ini tidak berbahaya bagi manusia sangat jarang ditemukan di Hong Kong. Wabah terakhir ditemukan pada 2019 berasal dari babi impor, mengakibatkan pemusnahan 10.000 ekor.
Wabah virus tersebut juga menghancurkan peternakan di Hong Kong pada 2018 silam, kemudian kembali menjangkit pada musim dingin tahun ini.