Video menunjukkan pasukan keamanan mengerahkan water cannon, gas air mata, bahkan peluru tajam untuk membubarkan demonstran yang berkumpul di luar gedung parlemen.
"Penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa yang tidak menimbulkan ancaman langsung berupa kematian atau luka serius merupakan pelanggaran berat hukum internasional," bunyi pernyataan Amnesty International.
Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengatakan pemerintahnya tidak bersikap negatif terhadap tuntutan kalangan gen Z seraya mengungkapkan kesedihan atas insiden tersebut.