ANKARA, iNews.id - Hubungan Turki dan Rusia memanas dipicu konflik di Suriah. Presiden Recep Tayyip Erdogan beberapa waktu lalu mengatakan serangan pasukan Turki ke Idlib, Suriah, tinggal menunggu waktu.
Rusia merupakan sekutu dekat Suriah yang kini berada di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad, seorang penganut Syiah.
Pasukan Suriah yang didukung Rusia dan Iran berupaya menghancurkan pemberontak Sunni di Idlib, provinsi yang menjadi basis pertahanan terakhir mereka setelah peperangan selama 9 tahun.
Turki mendukung pemberontak, salah satunya karena kekalahan mereka berarti akan memicu eksodus besar-besaran. Saat ini Turki menampung sekitar 3,6 juta pengungsi korban perang di Suriah.
Rusia bahkan memperingatkan Turki untuk tidak memerangi pasukan Suriah di Idlib atau akan menerima konsekuensinya. Pembicaraan kedua pihak sejauh ini tak membuahkan hasil.