Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pihaknya tidak ingin berhadapan dengan Rusia terkait konflik di Suriah. Namun negaranya menyiapkan kemungkinan terburuk, yakni membuka kemungkinan membeli rudal pertahanan Patriot dari Amerika Serikat (AS) untuk melindungi pasukannya.
Seperti diketahui Rusia sudah mengirim rudal S-400 ke Turki saat negara itu membatalkan kesepakatan pembelian rudal Patriot.
Awal bulan ini, 14 tentara Turki tewas dalam dua insiden penembakan rezim Suriah di Idlib. Dua tentara Turki juga terbunuh pada Kamis (20/2/2020).
Selain memerangi tentara Turki, rezim Suriah juga membunuh ratusan warga dan memaksa 900.000 lainnya meninggalkan rumah mereka sejak Desember 2019.
"Kami tidak punya niat untuk berhadapan dengan Rusia," kata Akar, kepada CNN Turk, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (21/2/2020), seraya menambahkan pembicaraa dengan Rusia masih berangsung.