SYDNEY, iNews.id - Ilmuwan tertua di Australia, David Goodall (104), akan terbang ke Swiss pada awal Mei 2018. Dia akan menjalani euthanasia atau suntik mati.
Goodall sebenarnya tak mengalami sakit yang mengancam nyawa, namun kondisi kesehatannya menurun karena faktor usia. Untuk itu dia ingin mengakhiri hidup. Namun karena di Australia suntik mati hanya berlaku bagi pasien sakit parah yang tidak memiliki peluang hidup, Goodall mencari pihak yang bisa memfasilitasinya. Akhirnya dia mendapatkan agensi euthanasia di Basel, Swiss, yang bisa membantu.
"Saya sangat terhormat bisa mencapai usia sejauh ini. Saya tidak bahagia, saya ingin meninggal. Ini bukan hal yang menyedihkan. Hal yang menyedihkan adalah jika ada orang yang berusaha mencegahnya," kata Goodall, kepada stasiun televisi ABC.
Pria ahli ekologi itu mengatakan, dengan usianya yang sudah menembus 1 abad, dia berharap mendapat hak penuh sebagai warga negara Australia, termasuk untuk mengakhiri hidup. Namun aturan tidak memungkinkan Goodall disuntik mati.
Victoria merupakan negara bagian pertama di Australia yang melegalkan suntik mati, yakni sejak akhir 2017. Namun undang-undanganya baru berlaku pada Juni 2019. Itu pun euthanasia hanya boleh dilakukan terhadap pasien yang divonis dokter tidak bisa bertahan hidup lebih dari enam bulan.