Menurut European Space Agency (ESA), molekul yang lebih besar seperti yang baru-baru ini terdeteksi diciptakan oleh proses kimia yang dapat mendukung kehidupan.
"Ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian panjang penemuan Cassini yang menggambarkan Enceladus sebagai alam air yang berpotensi dihuni," demikian pernyataan ESA.
Cassini merupakan misi bersama ESA, NASA, dan Badan Antariksa Italia (ASI) yang berakhir pada 2017.