JOHANNESBURG, iNews.id - Para ilmuwan di Afrika Selatan menemukan Covid-19 varian baru yang diberi nama C12. Disebutkan, varian ini bukan virus tunggal melainkan gabungan dari beberapa atau klaster yang memiliki kemiripan genetika.
Hasil studi pra-cetak yang dirilis pekan lalu mengungkap klaster ini telah bermutasi dalam waktu singkat. Namun mutasi itu dinilai wajar karena virus terus berkembang akibat tekanan selektif serta adanya kesempatan.
Hal yang menjadi perhatian, varian C12 melakukan mutasi secara individu, namun belum diketahui bagaimana mereka bisa bekerja sama. Para ilmuwan menilai masih terlalu dini untuk menentukan dampak yang akan dialami manusia jika terpapar serta tingkat keparahannya dibandingkan varian yang sudah ada.
Mereka juga meminta publik tidak panik dengan C12. Varian ini belum menyebar luas, apalagi sistem pencegahan yang ada saat ini dianggap masih efektif melawan berbagai varian Covid-19.
Hasil penelitian mengungkap, C12 memiliki kedekatan genetik dengan varian Lambda yang pertama kali ditemukan di Peru. Lambda merupakan varian yang bisa menyebabkan penyakit parah dan memicu lonjakan angka kematian di negara itu.
Namun sekali lagi, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengenali C12. Para ilmuwan harus mengetahui bagaimana suatu varian Covid-19 bekerja pada manusia. Tujuannya untuk memberi gambaran apakah dia lebih menular, menyebabkan penyakit lebih parah, atau bahkan bisa lolos dari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin.