Indonesia Masih Pelajari Dokumen Penelitian Sejarah yang Membuat PM Belanda Meminta Maaf

Anton Suhartono
Antara
Teuku Faizasyah (Foto: Kemlu RI)

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia masih mempelajari hasil penelitian sejarah soal kekerasan berlebihan yang dilakukan tentara Belanda selama penjajahan pada 1945 sampai 1949. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis lalu meminta maaf kepada rakyat atas perlakuan pasukan Belanda dalam upaya merebut kembali Indonesia setelah dikuasai Jepang dalam Perang Dunia II.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah perlu mempelajari dokumen tersebut agar bisa memaknai dengan benar permintaan maaf Rutte.

"Kami tengah mempelajari dokumen tersebut agar bisa memaknai secara utuh statement (pernyataan) yang disampaikan PM Rutte tersebut," kata Faizasyah, Sabtu (19/2/2022). 
 
Dia menambahkan, Pemerintah mengikuti secara saksama publikasi hasil penelitian berjudul 'Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950' yang juga melibatkan para pakar dari Indonesia itu. Studi tersebut dilakukan oleh tiga lembaga Belanda, KITLV, NIMH dan NIOD, serta beberapa peneliti Tanah Air. 

Rutte menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia dalam konferensi pers di Brussel, Belgia, pada Kamis terkait temuan sejarah bahwa negaranya menggunakan kekerasan berlebihan. Hasil penelitian mengungkap, militer Belanda melakukan kekerasan sistematis, berlebihan, dan tidak etis, selama perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1945 hingga 1949. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Bangga! Perusahaan Indonesia Defend ID Masuk Daftar 100 Perusahaan Pertahanan Terbesar Dunia 2024

Internasional
17 jam lalu

600 Orang Lebih Tewas akibat Banjir di Asia Tenggara, Indonesia Paling Banyak

Nasional
23 jam lalu

Deretan Maskapai Indonesia Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus A320

Nasional
3 hari lalu

Mentan Amran Targetkan RI Swasembada Susu dan Gula, Ini Strateginya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal