"Transisi demokrasi inklusif harus diupayakan sesuai dengan keinginan rakyat Myanmar. Jalan apa pun ke depan merupakan cara untuk mencapai tujuan ini," kata Retno, kepada Reuters, Selasa (23/2/2021).
“Indonesia sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan mendukung rakyat Myanmar. Kesejahteraan dan keamanan masyarakat Myanmar menjadi prioritas nomor 1,” kata Retno, melanjutkan.
Dia meminta semua pihak untuk berupaya menghindari pertumpahan darah. Sejauh ini tiga demonstran Myanmar tewas akibat tertembak pasukan keamanan. Para korban merupakan seorang perempuan muda yang terkena tembakan peluru tajam di kepala dalam unjuk rasa di Ibu Kota Naypyitaw 2 pekan lalu. Dia meninggal pada Jumat pekan lalu setelah sempat kritis 10 hari.
Dua korban lainnya berada di Kota Mandalay saat aparat membubarkan unjuk rasa pekerja galangan kapal yang berujung bentrok pada Sabtu.