"Tetapi kemajuan berada pada titik kritis dan kita harus bekerja untuk melindungi jutaan gadis yang masih berisiko disunat."
"Uang bantuan Inggris ini menjadi upaya penting sebagai dukungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakhiri salah satu bentuk kekerasan paling ekstrem terhadap perempuan dan anak perempuan," kata Anne Quesney, penasihat hak asasi perempuan senior di ActionAid.
"Dari pekerjaan kami di sembilan negara Afrika, kami melihat bagaimana praktik yang mengancam jiwa ini tidak hanya berdampak pada kehidupan dan kesehatan perempuan, itu membatasi masa depan mereka," tambahnya.
"Banyak gadis tidak pernah kembali ke sekolah dan dipaksa menikah lebih awal, misalnya. Namun, memusatkan perhatian pada FGM saja tidak cukup. Jika kita serius ingin menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, kita sangat membutuhkan pendekatan holistik dan sumber daya yang baik untuk menangani ketidaksetaraan gender secara lebih luas."