"Sejauh yang diketahui kelompok riset kami, belum ada kajian sains terbitan terpercaya yang menemukan bahwa memakai bra ada kaitannya dengan kanker payudara," ucapnya.
Namun, penyakit itu bukanlah penyebab mengapa kaum perempuan untuk pertama kalinya menentang BH.
Kalimat "kaum feminis pembakar bra" bermula dari sebuah aksi protes di luar pagelaran Miss America pada 1968.
Perempuan pengunjukrasa saat itu melemparkan benda-benda, termasuk bra, yang mereka pandang sebagai simbol penindasan perempuan. Benda-benda itu dibuang ke tempat sampah, walau mereka tidak benar-benar membakarnya.
Sejak itu istilah 'membakar bra' terkait dengan gerakan pembebasan perempuan.
Pada Juni 2019, ribuan perempuan di Swiss berjalan kaki ke tempat kerja, membakar BH, dan memblokade lalu lintas pada hari demonstrasi demi menuntut upah yang lebih adil, kesetaraan, serta penuntasan pelecehan dan kekerasan seksual.